Kamis, 17 November 2011

teknik pengumpulan data


Pengumpulan Data Penelitian
1. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a. Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti
b. Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain
Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian.
Contoh Instansi penyedia data:
          Biro Pusat Statistik (BPS)
          Bank Indonesia
          Badan Meteorologi dan Geofisika
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data penelitian:
a. Observasi
b. Wawancara
c. Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
d. Pengukuran Fisik
e. Percobaan Laboratorium
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas
Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
• Nama pengumpul data
• Tanggal dan waktu pengumpulan data
• Lokasi pengumpulan data
• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Responden: orang yang menjadi sumber data
Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian
Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati
Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data
Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian Variabel Dimensi Butir (Item) Pengukuran
1
2. Observasi, Wawancara, Pengukuran Fisik dan Percobaan Laboratorium
Observasi atau pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa)
Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik kemudian dituliskan sebagai skrip
Wawancara terbagi menjadi:
a. Wawancara tidak terstruktur
b. Wawancara terstruktur
Wawancara tidak terstruktur
• Merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur
• Pertanyaan yang diajukan merupakan upaya mengali isu awal
• Sifat pertanyaan spontan
Wawancara terstruktur
• Pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data/informasi apa yang dibutuhkan
Jenis Wawancara:
a. Wawancara langsung (face to face)
b. Wawancara tidak langsung: misalnya dengan telepon atau internet (on-line)
Bias dalam wawancara: kesenjangan antara informasi/data yang dinginkan oleh peneliti dengan informasi/data yang diberikan oleh responden
Bias dalam wawancara harus diminimalkan
Sumber bias dalam wawancara:
a. Pewawancara
b. Responden
c. Situasi saat wawancara
Bias dari Pewawancara
• Tidak terjadi saling percaya antara responden dengan pewawancara
• Kekeliruan penafsiran pertanyaan: hal ini terutama terjadi jika wawancara dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu tim/kelompok pewawancara
• Secara tidak sengaja atau disadari pewawancara mendorong atau mencegah responden menjawab ke suatu arah jawaban tertentu
Bias dari Responden
• Responden tidak jujur menjawab
• Responden sebenarnya tidak memahami isi pertanyaan tetapi enggan bertanya atau melakukan klarifikasi
2
Bias dari Situasi
• Waktu wawancara tidak tepat, misalnya ketika responden sedang bekerja atau sedang lelah sehingga enggan menjawab pertanyaan
Sumber bias diperhatikan agar wawancara berjalan efisien dan efektif
Teknik Bertanya:
• Funneling:
Mulai dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended questons)
Funneling adalah transisi dari tema yang luas ke tema yang lebih sempit
• Pertanyaan yang tidak bias
Pertanyaan harus jelas dan tidak mengandung interpretasi ganda (ambigous)
• Menjelaskan pertanyaan sejelas-jelasnya
Jika ada keraguan responden, pewawancara dapat menjelaskan pertanyaan sekali lagi
Mengajukan pertanyaan sekali lagi dalam bahasa yang lebih sederhana
Memastikan jawaban responden dengan mengajukan pernyataan sekali lagi
• Membantu responden menyatakan pendapatnya
Jika responden kesulitan mengungkapkan pendapatnya, pewawancara dapat membantu dengan mengutarakan istilah yang tepat
• Membuat Catatan atau Rekaman
Wawancara dicatat dan direkam dengan seijin atau sepengetahuan responden
• Menggunakan bahasa atau istilah yang sesuai dengan kondisi (misalnya: pendidikan) responden
Bila responden enggan menjawab pertanyaan, karena merasa pertanyaan bersifat pribadi atau sensitif, pewawancara dapat mengubah pertanyaan dengan istilah lain
Misalnya: Pendapatan diganti dengan pengeluaran
Pengukuran Fisik
• Alat ukur harus dikalibrasi sebelum mulai melakukan pengukuran
• Alat ukur harus memenuhi standar penelitian
• Alat ukur harus mudah dijalankan dan dikendalikan
• Pengukuran memperhatikan kondisi yang disyaratkan dalam perumusan masalah (misalnya: suhu atau tekanan)
Perancangan Percobaan dan Penelitian dalam Laboratorium
• Sebelum melakukan percobaan laboratoium, dilakukan perancangan percobaan
• Dalam proses perancangan percobaan, unit penelitian dan perlakuan yang akan dikenakan pada setiap unit penelitian direncanakan
3
Perancangan percobaan (experiment design) sangat diperlukan pada penelitian yang dilakukan dalam laboratorium
Laboratorium tidak hanya mengacu pada ruangan laboratorium (biologi, kimia, fisika, kedokteran atau ilmu rekayas) tapi pada setiap ruang termasuk lapangan yang setiap faktornya dapat dikendalikan
Sebelum melakukan penelitian-penelitian biologi, kimia, fisika dan rekayasa yang dilakukan dalam laboratorium, umumnya peneliti merancang unit percobaan yang akan dilakukan
Dalam penelitian biologi, kimia, fisika dan rekayasa memungkinkan untuk memilih obyek penelitian dan mengusahakan kondisi penelitian (misalnya suhu, konsentrasi zat kimia, tekanan, media) yang homogen, sesuatu yang amat sulit dilakukan pada penelitian-penelitian sosial (ekonomi, psikologi, sosiologi)
Dasar perhitungan semua jenis Perancangan Percobaan adalah Analisis Varians (Analysis of Variance) suatu bidang kajian dalam Statistika
3. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur
Sekali lagi penting melakukan dekomposisi variabel penelitian menjadi dimensi dan butir penelitian dengan hati-hati
Contoh Pembetukan Butir Kuesioner
Variabel
Dimensi
Item
Gaya kepemimpinan Manajemen
Penggambaran Tujuan Perusahaan
Manajemen memberikan gambaran jelas tentang tujuan perusahaan yang akan dicapai dalam suatu selang waktu
Penjelasan tujuan perusahaan disampaikan dalam bentuk apa?
Semua pegawai mengetahui tujuan-tujuan yang harus dicapai perusahaan dalam suatu selang waktu
-dst-
-dst-
-dst-
Seringkali satu variabel didekomposisi menjadi beberapa dimensi dan selanjutnya satu dimensi diuraikan menjadi beberapa item 4
Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner
a. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya
Misal:
Sebutkan lima sifat pemimpin yang Anda sukai: 1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………
Bagaimana pendapat Anda tentang kepemimpinan supervisor Anda?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat bervariasi.
Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah
b. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang sudah disediakan
Misal:
Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas: 1. Sangat Setuju Sekali
2. Sangat Setuju
3. Setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
Kadangkala pertanyaan disajikan secara terbuka sekaligus tertutup
Misal:
Pekerjaan Anda: 1. Pegawai Negeri Sipil
2. TNI
3. Professional:
a. Dokter
b. Guru
c. Pengacara
d. lainnya (Sebutkan): ______________________
4. Pengusaha
5. Lainnya (Sebutkan): ___________________________
5
Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah untuk tahap penelitian selanjutnya
Bentuk Pertanyaan
a. Pernyataan Positif
b. Pernyataan Negatif
Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan
Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti
Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan peneliti
Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan
Pernyataan Positif (Contoh LSR)
Kasir di toko swalayan ini ramah:
1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju
Pernyataan Negatif (Contoh LSR)
Kasir tidak sopan:
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju
Pengkodean atau pembobotan nilai jawaban:
Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena paling positif berarti paling sesuai harapan)
Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena paling negatif berarti paling sesuai harapan)
Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan positif dan negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif.
Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian
Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan benar
Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan)
Dua teknik pengukuran dengan kuesioner yang paling populer adalah:
a. Likert’s Summated Rating (LSR)
b. Semantic Differential (SD)
6
Likert’s Summated Rating (LSR)
LSR adalah skala atau pengukuran sikap responden
Jawaban pernyataan dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara Sangat Setuju Sekali sampai Sangat Tidak Setuju
Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11
Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5
Terlalu sedikit pilihan jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sanagt kasar
Terlalu banyak pilihan jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan
Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang malas/enggan akan menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral)
Semantic Differential (SD)
Responden menyatakan pilihan di antara dua kutub kata sifat atau frasa
Dapat dibentuk dalam suatu garis nilai yang kontinyu, dan dapat diukur dalam satuan jarak atau dalam bentuk pilihan seperti LSR
Misal:
Sikap kasir (responden memilih kotak 10 sampai dengan 0, misalnya 8) Tidak Ramah 7 Ramah 65432108910
atau
Sikap kasir (responden meletakkan jawaban di antara garis bilangan, nilai jawaban kemudian diukur dalam cm) Tidak Sopan Sopan 010􀀹
Prinsip sifat positif diberi nilai paling besar dan sifat negatif diberi nilai paling kecil tetap dipertahankan, demikian juga prinsip menggabungkan positif–negatif dan negatif−positif secara bergantian
4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Kesalahan operasionalisasi variabel mungkin terjadi karena dimensi yang penting luput direalisasikan menjadi butir pertanyaan dalam kuesioner
Kesalahan dapat diminimalkan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner
7
Validitas
Validitas mengacu pada apakah kuesioner benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur
Sebagian besar validitas diukur secara logika (subyekif), hanya validitas konstruk yang dapat diukur secar matematika/statistika.
Jenis Validitas
a. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Konstruk adalah penyusun atau elemen suatu konsep/variabel
Misal: Jika suatu konsep disusun berdasarkan 5 elemen tetapi dalam kuesioner hanya diukur 3 elemen maka validitas konstruk kuesioner ini rendah
Ukuran validitas konstruk dinyatakan dalam koefisien korelasi (R) setiap butir pernyataan dengan nilai total seluruh butir.
Valid tidaknya setiap butir kemudian dibandingkan dengan nilai kritik pada Tabel Kolstoe, 1973
b. Validitas Isi (Content Validity)
Bertujuan memeriksa apakah butir-butir pertanyaan sesuai dengan pengetahuan aau kemampuan responden.
c. Validitas Eksternal (External Validity)
Membandingkan kuesioner yang dibuat dengan kuesioner yang sudah dibakukan
d. Validitas Prediktif (Predictive Validity)
Mengukur apakah kuesioner dapat digunakan meramalkan perilaku di masa depan
Validitas prediktif diberi nilai tinggi jika apa yang diramalkan terbukti
e. Validitas Rupa (Face Validity)
Validitas tampilan kuesioner, sesuai dengan format
f. Validitas Budaya (Culture Validity)
Apakah butir-butir pernyataan dalam kuesioner sudah sesuai budaya atau kondisi responden
Reliabilitas
Reliabilitas menyatakan derajat keandalan dan konsistensi kuesioner
Beberapa metode penghitungan reliabilitas, misalnnya:
a. Metode Test − Retest
b. Metode Test − Retest Paralel
c. Teknik Belah Dua (Split Half)
d. Analisis Diskriminan
8
Pada prinsipnya, semua metode perhitungan itu mengukur reliabilitas melalui koefisien korelasi setiap butir pernyataan dengan total seluruh butir (sama dengan Validitas Konstruk)
Uji Coba Kuesioner
Sebelum kuesioner benar-benar digunakan untuk mengumpulkan data, dilakukan uji coba dengan menyebarkan kuesioner kepada kira-kira 30 responden
Hasil uji coba kemudian dignakan untuk menguji validitas dan reliabilitas
Butir-butir yang tidak valid atau tidak reliabel kemudian diperbaiki, diubah, atau jika tidak memungkinkan dihilangkan dan selanjutnya kuesioner diuji kembali
Alat Bantu Pembuat Kuesioner
Metode perhitungan validitas dan reliabilitas ini dapat diaplikasikan dengan bantuan program komputer (Misalnya EXCEL atau SPSS)
Kuesioner apat dibuat dengan pengolah kata atau dengan program-program komputer lainnya yang memang dibuat untuk membuat kuesioner (Misalnya: EPI-INFO atau Lotus Notes)
Pembuatan kuesioner dengan program komputer memungkinkan publikasi kuesioner secara on-line di internet
Beberapa web di internet juga menyediakan fasilitas membuat kuesioner atau pooling) on-line, misalnya web votepedia yang dibangun di atas teknologi Wikipedia
9

Sumber
ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads

mengontrol keuangan pribadi


Mengapa uang cepat habis ? ya di zaman saat ini untuk mengontrol uang dengan baik kita harus mampu mengontol emosi kita  dan pengethauan terhadap financial. Sering kali kita terbawa emosi dalam mengontrol keuangan yang membuat kita tidak fasih melihat sesuatu sesuai kebutuhanya sehingga memberi dampak yang sangat boros terhadap keuanganya. Apalagi di tambah maraknya iklan di zaman saat ini dan kemajuan teknologi yang menuntun kita untuk memilikinya. Sehingga yang terjadi ialah sulitnya menahan alur kas keluar
Untu mengontrol keuangan pribadi dengan baik kita harus menerapkan strategi untuk diri kita sendiri jika tidak menggunakan strategi yang jitu maka kita akan kembali ke arus dunia yang fana ini yang terus menuntun kita untuk mengikuti trade zaman sekarng dan memiliki setiap adanya kemajuan teknologi baru untuk itu saya punya beberapa tips yang sekiranya bermanfaat :
·      Catat lah barang – barang apa saja yang di butuhkan
·      Saat pergi belanja hanya pergi ke tmpt – tempat barang yang telah di catata
·      Hindari pemakain kartu kredit
·      Selalu gunakan uang tunai dan ambil sesuai kebutuhan barang yang di beli
·      Jika dapat gaji ke13 atau THR lebih baik di simpan
·      Sisihkan sedikit pendapatan anda untuk beramal

Euphoria seagames

Seagames yang ke 26 ini akan sangat meriah sekali bagi masyarakat Indonesia karena seperti yang kita ketahui acara sea games yang ke 26 ini di adakan di negeri yang kita cintai yaitu Indonesia. Indonesia terpilihmenjadi tuan rumah sea games yang ke 26 dan penyelnggaran ini yang di lansungkan di Indonesia tidak di sia sia kan oleh Palembang (sumatea selatan ). Palembang sendiri dimana sebagian sea games yang di perlombakan terjadi di sana hal ini akan sangat berdampak pada kota Palembang  tersebut karena telah kita tahu sebelumnya jika Indonesia menjadi tuan rumah maka Jakarta lah yang selalu menjadi pusat perlombaanya.

 Euphoria seagames kali ini sangat menakjubkan di tambah penampilan Indonesia yang sangat memuaskan sampai hasil sementara ini dalam pendapatan medali Indonesia masih memimpin sampai detik ini. Di tambah penampilan yang sangat memuaskan sampai saat ini oleh dari cabang olah raga yang sangat memasyarakat yaitu sepak bola. Penampilan timnas U23 sangat mengobati luka bagi masyarakat Indonesia yang telah kecewa dengan hasil yang di dapat oleh timnas senior yang selalu kalah di pra piala dunia. Dan kita semua berharap Indonesia terus memimpin perolehan medali agar kita menjadi juara umum sea games dan euphoria seagames tidak berhenti hari ini  

Jumat, 11 November 2011

proposal(usul)


PENGERTIAN

Usul atau proposal suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
SIFAT DAN JENIS USUL

Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul.
Usul masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya.
Usul formal adalah usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk usul semi formal dan non formal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat – syarat tertentu.

USUL NON FORMAL
Kadang – kadang usul non formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Bentuk yang non formal ini bukan hanya dipakai sebagai latihan bagi mahasiswa, tetapi dipergunakan juga dalam dunia usaha.
Sebuah usul non formal harus mengandung hal – hal berikut :
a. masalah
Haruslah dirumuskan dengan jelas. Penulis harus mengadakan identifikasi masalah yang dihadapi dengan cermat, menggambarkan latar belakang atau sejarah persoalan yang dihadapi, serta menunjukan betapa pentingnya masalah itu dilaksanakan atau diselesaikan sekarang juga.
b. Saran pemecahan
Saran – saran yang disampaikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, merupakan inti dan sasaran utama dari setiap usul. Penulis berusaha menampilkan jalan – jalan keluar yang dianggapnya paling baik untuk mengatasi atau menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi.
c. Permohonan
Penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu, atau bersedia menyampaikan informasi yang diperlukan untuk keluar dari masalah yang dihadapi itu.
USUL FORMAL

Usul formal pun harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang- kurangnya ada tiga bagian utama yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi usul dan bagian pelengkap penutup.
Bagian pelengkap pendahuluan terdiri dari
a. Surat pengantar atau memorandum pengantar
Fungsinya sama dengan penyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan.
b. sampul dan halaman judul
Sampul dan halaman judul sebenernya berbeda. Namun, supaya pembaca dapat melihat dengan segera apa isi suatu buku atau sebuah dokumen, maka sampul buku atau dokumen itu diberikan pula teks seperti tertera pada halaman judul.
Pada sampul atau halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan itu yaitu usul, judul usul, nomor pengenal kalau ada, yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran.

c. Ikhtisar atau abstrak
Menyampaikan inti sari dari masalah dan cara pemecahan yang disampaikan dalam usul tersebut.
d. Daftar isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul utama dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh usul itu.
e. Penegasan permohonan
Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan dalam ikhtisar, tetapi bila usul yang disampaikan itu cukup panjang, lebih baik bagian ini diberikan tempat tersendiri.

Isi usul
Memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Masalah- masalah yang akan dikerjakan itu berbeda sifatnya, disamping itu situasinya pun tidak sama bahkan pada pekerjaan – pekerjaan yang dianggap sejenis.
Beberapa topik di bawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam isi sebuah usul :
a. Pembatasan masalah
Suatu hal yang pertama – tama harus dilakukan. Dengan batasan yang diberikan pada awal usul itu, dapat diletakkan landasan pengertian yang sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penerima usul adalah orang atau badan yang telah menyampaikan penawaran kepada umum sehingga dengan sendirinya sudah mengetahui persoalannya, tetapi dapat juga penerima usul sama sekali belum menyadari adanya persoalan itu atau belum memikirkan persoalan itu.
b. Latar belakang
Sejarah atau latar belakang masalah yang diuraikan perlu pula dikemukakan. Apa yang terjadi sekarang atau nanti, tidak dapat terlepas dari perkembangan atau sejarah pada masa lampau.
c. Luas lingkup
Membatasi luang lingkup persoalan yang dihadapi akan membawa manfaat sekurang – kurangnya dalam dua hal. Pertama penulis usul akan dapat melihat duduk persoalannya dengan jelas, sehingga dapat menyampaikan deskripsi yang konkrit dan jelas.
Di pihak lain pembatasan luang lingkup ini pun penting bagi penulis usul itu sendiri.
d. Metodologi
Kerangka teoritis yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi itu. Kerangka teoritis atau kerangka ilmiah merupakan metode- metode ilmiah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan tugas itu.
e. Fasilitas
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas- fasilitas tertentu..
Penulis usul perlu menggambarkan pula bermacam- macam fasilitas yang dimilikinya untuk lebih meyakinkan lagi penerima usul bahwa tawaran mereka memang benar- benar serius dan mereka pasti sanggup mengerjakannya dengan baik.
f. Personalia
Penulis usul harus menyertakan pula daftar susunan personalia, baik yang bekerja penuh maupun tidak, dengan gelar dan keahlian serta pengalamannya masing- masing. Bila perlu daftar personalia ini dilengkapi dengan riwayat hidup, pendidikan dan pekerjaan mereka.
g. keuntungan dan kerugian
Untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia- sia dengan hasil yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan yang memang langsung diharapkan, keuntungan sampingan, keuntungan immaterial berupa perbaikan metode, penghematan dan sebagainya.
h. lama waktu
Harus dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan diselesaikan.
i. Biaya
Perincian biaya harus benar- benar digarap dalam usul ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu dapat dibagi untuk : upah, alat perlengkapan, belanja barang, rupa- rupa, biaya umum.
j. Laporan

Bagian pelengkap penutup

Sumber : Gorys keraf. 1994. komposisi. NTT = penerbit Nusa Indah

laporan


Pengertian laporan

Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya, dan sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas.
Laporan merupakan unsur yang sangat penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan- kebijaksanaan.
Sebagai pegangan mengenai pengertian laporan, kita dapat mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta- fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.

DASAR- DASAR LAPORAN

a. Pemberi laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Atau laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instasi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.
b. Penerima laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau instasi, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
c. Tujuan laporan
Tujuan umum laporan pada umumnya berkisar pada hal- hal berikut :
 untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik- teknik baru.

SIFAT- SIFAT LAPORAN

Sebuah laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan.
Sifat laporan
1. baik
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Isinya harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat masuk akal.
2. Laporan itu mengandung imaginasi
Pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan itu.
3. Laporan yang dibuat harus harus sempurna dan komplit
Tidak boleh ada hala- hal yang diabaikan bila hal- hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan tersebut.
4. Laporan harus disajikan secara menarik
Menarik perhatian penerima laporan yang biasanya ditimbun kesibukan hariannya.

MACAM- MACAM LAPORAN

a. Laporan berbentuk formulir isian
Bersifat rutin, dan seringkali berbentuk angka- angka.
b. Laporan berbentuk surat
Laporan yang mengambil bentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat- surat lainnya.
c. laporan berbentuk memorandum
Mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasabya lebih singkat.
d. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.
Laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan berkala
Laporan semacam ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Bila laporan ini dibuat dalam hubungan dengan sebuah proyek, maka dapat juga dinamakan laporan perkembangan.
f. laporan laboratoris
Menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria.
Kerangka laporan laboratories :
1. Halaman judul
2. Obyek atau tujuan
3. Teori : menyangkut teori mana yang diterapkan
4. Metode : Yang dimaksud dengan metode disini adalah prosedur – prosedur yang ditempuh
5. Hasil – hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas
6. Diskusi atau hasil yang telah dicapai dalam percobaan
7. Kesimpulan
8. Apendiks
9. Data asli
g. Laporan formal dan semi- formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu sebagai yang akan disebutkan dibawah, sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku – buku.
Bila ada satu atau dua syarat di bawah ini tidak dipenuhi maka laporan itu dinamakan laporan semi- formal.
Ciri – cirri umum laporan formal :
1. Harus ada halaman judul
2. Biasanya ada sebuah surat penyerahan
3. Walaupun tidak panjang, sebuah laporan formal selalu memiliki sebuah daftar isi
4. Ada sebuah ikhtisar ( kadang – kadang abstrak ) mengawali laporan
5. Ada bagian yang disebut pendahuluan, sebagai suatu informasi awal bagi pembaca
6. Bila ada kesimpulan dan saran ( Rekomendasi ) biasanya diberi judul tersendiri
7. Isi laporan yang terdiri dari judul – judul dengan tingkat yang berbeda- beda
8. Nada yang dipergunakan adalah nada resmi, gayanya bersifat impersonal
9. kalau perlu laporan formal disertai pula tabel – tabel dan angka – angka, baik yang terjallin dalam teks laporan, maupun dikumpulkan atau dilampirkan dalam satu bagian tersendiri.
10. Laporan formal biasanya didokumentasikan secara khusus.

STRUKTUR LAPORAN FORMAL

A B
Halaman judul Halaman judul
Surat penyerahan Surat penyerahan
Daftar isi Daftar isi
Ikhtisar atau abstrak Ikhtisar atau abstrak
Pendahuluan Kesimpulan
Isi laporan Saran ( Rekomendasi )
Kesimpulan Pendahuluan
Saran ( Rekomendasi ) Isi laporan
Apendiks Apendiks
Bibliografi Bibliografi




a. Halaman judul
Halaman jjudul biasanya pertama – tama memuat pokok atau topik laporan, kedua, orang atau badan yang akan menerima laporan. Ketiga, orang atau badan yang membuat laporan. Keempat, penanggalan laporan.
b. Surat penyerahan
Berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku. Sifatnya dan panjangnya berbeda- beda sesuai dengan tujuan dan sifat topiknya.
Surat penyerahan biasanya mengandung fakta yang minimal diperlukan untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan itu.
Penulis dapat mempergunakannya juga untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada badan – badan atau perorangan yang telah memberi bantuan, dan akhirnya dipakai pula untuk menyatakan harapannya tentang bermanfaatnya laporan itu pada masa – masa mendatang.
c. Daftar isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan
d. Ikhtisar dan abstrak
1. Abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca- pembaca aspek- aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek – aspek itu.
2. Ikhtisar ( summary )
Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat.
Kesingkatan merupakan cirri dari sebuah ikhtisar dibuat dengan meninggalkan pendahukuan, perincian, contoh ilustratif, dll kecuali gagasan- gagasan utama.
e. Pendahuluan
Hal ihwal atau latar belakang yang mempunyai sangkut paut dengan isi laporan harus dikemukakan pula secara jelas.
Judul pendahuluan itu dibagi – bagi atas beberapa judul bawahan yang masing – masing dijelaskan lebih lanjut dalam satu atau dua alinea. Judul bawahan tersebut misalnya : maksud dan tujuan, luas lingkup, sumber informasi, autorisasi, kapan tugas dilaksanakan.
f. Isi laporan
Isi laporan menyangkut inti persoalan, dan segala sesuatu yang bertalian langsung dengan persoalan tersebut. Sebab itu isi laporan dapat meliputi hasil pengamatan mengenai fakta – fakta yang dilaporkan, pencocokan fakta dengan data yang telah ada sebelum satuan tugas melaksanakan kewajibannya, semua masalah yang diperkirakan akan membantu atau menghambat pemecahan masalahnya, pembahasan dan hasil pembahasan mengenai pokok persoalan yang akan dilaporkan.
g. Kesimpulan dan saran
          kesimpulan dimana inti dari laporan tersebut dan saran yang di berikan penulis terhadap laporran tersebut
h. Bagian lengkap



Sumber : Gorys keraf. 1994. komposisi. NTT = penerbit Nusa Indah